Tips dan Trik Mengerjakan Tugas Akhir / Skripsi

Wisnu!
5 min readAug 14, 2019

--

Ya. Jadi, setelah saya melihat-lihat kembali tulisan-tulisan saya sebelumnya, sepertinya banyak konten yang bersifat konsep, tidak praktikal, dan umumnya berhias hujatan… atau memang bertujuan hanya untuk menghujat. Sesekali saya rasa ada baiknya saya menulis sesuatu yang mungkin akan berguna untuk teman-teman pembaca, terutama yang sedang berkuliah S1 tingkat 4 ke atas ( dari pengalaman saya — dan saya yakin kita semua sepakat, tingkat “akhir” tiap orang berbeda satu dengan yang lain). Jadi, just because hanya karena, berikut beberapa tips dan trik dari saya terkait menjalani proses pengerjaan tugas akhir atau skripsi:

  1. Sebelum berkecimpung, pastikan kamu memilih topik dengan memperhitungkan minat pribadi terhadap topik-topik yang tersedia, dilanjutkan dengan mempertimbangkan dosen-dosen yang…hmm… sebut saja memiliki prospek. Jangan lupa juga pertimbangkan subjek-subjek yang kamu berhasil serap dengan baik (biasanya ditandai dengan nilai yang bagus). Setelah memilih beberapa kandidat dari masing-masing komponen — minat, dosen, dan subjek, pilih kombinasi paling… “optimum”, so to speak.
  2. Ada baiknya kamu bertanya kepada dosen (yang seharusnya terkenal bagus kalau poin 1 tadi kamu ikuti) yang sudah kamu pilih mengenai topik tugas akhir/skripsi yang akan kamu kerjakan. Kenapa? Begini cara berpikirnya; dosen itu mungkin sudah pernah membimbing ratusan mahasiswa dengan ratusan karakter unik dan sudah berurusan dengan ratusan topik di bawah kelompok keilmuannya. Jadi besar kemungkinan dia akan memberikan topik yang cocok untukmu. Tapi ingat, jangan pasif. Jangan manut-manut saja, diskusikanlah semua hal mulai dari gagasan-gagasan hingga keberatan-keberatanmu. Lebih baik lama dalam persiapan awal daripada lama menghabiskan waktu menyesali pilihanmu.
  3. Setelah disepakati, mulailah dengan studi literatur. Jangan malas mencari. Sudah ada internet, jangan manja. Gunakan cara belajarmu dan seraplah informasi sebanyak-banyaknya. Setelah terkumpul, mulai seleksi gagasan-gagasan mana saja yang menurutmu penting untuk dibahas dalam tugas akhirmu. Kerucutkan, cari kata-kata kuncinya. Apabila kamu melakukan proses ini dengan benar — minimal tesis-antitesis-sintesis, bagian abstrak dari tugas akhir/skripsimu akan mengandung hal-hal tersebut — minimal separuh awalnya karena separuh akhirnya biasanya seiring pengerjaan.
  4. Setelah studi literatur, mulai koridorkan hal yang ingin kamu kerjakan. Tentukan juga metode yang akan kamu gunakan — tentunya setelah berdiskusi kembali dengan dosen pembimbingmu. Setelah tercapai kesepakatan, mulai pelajari metode yang digunakan sembari mengerjakan beberapa bagian terlebih dahulu. Learning by doing, ceunah.
  5. Seiring berjalannya pengerjaan, tentu kamu akan menemukan beberapa kemajuan (progress) namun juga masalah yang mungkin tak kalah banyak. Bawalah semuanya ke dosen pembimbingmu. Ingat, dosen pembimbingmu bukan klien proyek sehingga dia tak berhak menuntut hasil baik saja. Dosen pembimbing saya dulu (sampai sekarang, sih, berhubung mau lanjut S2) selalu menekankan bahwa dia hanyalah fasilitator. Itu dari sisi dosen. Dari kamu? Paparkan semuanya, jangan ada yang ditutupi. Salah satu alasan saya lulus agak telat awalnya karena saya menganggap tidak ada kemajuan yang dapat dilaporkan kepada dosen pembimbing saya. Padahal bisa saja saya laporkan masalah yang mencegat saya (yang terkait tugas akhir tentunya ya, masalah kamu dengan gebetan di luar ranah dosen pembimbing). Jaga komunikasimu dengan dosen pembimbingmu. Terkadang dia bisa lupa meresponmu, kontaklah lagi. Mungkin karena proyek, mungkin chat-mu tenggelam, atau memang kamu dianggap tidak penting, sih. Entah.
  6. Dalam penyelesaian masalah yang ditemui, jangan manja juga. Memang jatah dosen pembimbingmu adalah mengarahkan dan memberikan beberapa insight, namun tetap kunjungi kembali beberapa literatur penting yang telah kamu baca. Malah kalau bisa perbanyak literaturmu tentang masalah terkait dan bagaimana cara menyelesaikannya. Pada bimbingan selanjutnya, sampaikan bagaimana kamu menyelesaikan masalah tersebut beserta literatur yang mendukung agar dosenmu mengetahui prosesmu sampai yang paling detil. Percayalah, manuver ini akan berbuah di ruang sidang nanti saat kamu dan dosen pembimbingmu harus menghadapi dosen-dosen penguji.
  7. Catat semua proses dan hasilmu, kalau bisa per hari. Akan ada saatnya kamu tidak mendapat, ehm, “wahyu” — bisa beberapa jam, bisa beberapa minggu. Biasanya seiring kamu membaca kembali catatan-catatan tersebut, akan ada momen di mana kamu tiba-tiba melihat sesuatu yang mungkin terlewat olehmu sebelumnya. Mencatat dengan dosis harian juga dapat memacumu mengerjakan tugas akhir/skripsimu hanya untuk sekadar menghindari hadirnya tulisan mengenai hari yang terbuang di catatanmu.
  8. Poin 1 sampai 7 bersifat iteratif sampai saat pekerjaanmu selesai. Setelah itu kamu bisa mulai menulis. Ada beberapa dosen yang menuntutmu menulis Bab I sampai Bab II atau Bab III terlebih dahulu sebelum kamu boleh mengerjakan, tidak masalah. Durasinya bisa jadi tetap sama. Apabila kamu melakukan pencatatan dengan baik dan benar, hal tersulit dalam proses menulis ini seharusnya hanya masalah tata tulisnya saja, bukan di kontennya. Seperti sebelumnya, laporkan kemajuan penulisanmu kepada dosen pembimbingmu. Saya melakukan proses ini dengan cara mengirimkan file dalam format docx melalui whatsapp kepada dosen pembimbing saya. Dosen pembimbing saya kemudian mengirimkan kembali file docx yang sudah ditandai koreksi-koreksinya melalui whatsapp. Demikian seterusnya sampai kedua pihak merasa cukup.
  9. Setelah penulisan selesai, waktunya berlatih presentasi sembari membuat presentasi (umumnya slide yang terpenting, kalau ada barangnya bisa bawa barangnya juga atau bila merepotkan disatukan di slide dalam bentuk foto/video). Jangan lupa perbanyak tulisan — yang sekarang kita sebut draft saja, untuk diserahkan ke dosen pembimbing dan dosen-dosen pengujimu. Baiknya serahkan juga handout presentasimu saat di ruang sidang nanti. Ingat, kuasai kontenmu. Terkadang dosen penguji bertanya di luar bahasan hanya untuk mencari tahu apakah kamu paham batasan masalah yang kamu tulis atau tidak. Saya tidak akan membahas proses dalam ruang sidang dalam tulisan ini — itu bisa satu tulisan sendiri lagi. Sebagai precaution, persiapkan dengan maksimal, termasuk menyamakan frame kembali dengan dosen pembimbingmu untuk terakhir kalinya sebelum diuji.
  10. Setelah sidang (seharusnya lulus kalau kamu ikuti poin 1-9), pasti ada revisi-revisi dari penguji. Bawa catatan berisi komentar-komentar para serta draft yang kemungkinan besar telah dicoret-coret penguji saat sidangmu ke dosen pembimbingmu. Konsultasikan juga revisimu sama seperti kamu berkonsultasi mengenai draft-mu sebelumnya. Cepat selesaikan sebelum keburu mager. Akhirnya kamu bisa menyerahkan tulisan serta arsip-arsip yang telah bersifat final kepada dosen pembimbingmu serta membukukan tulisanmu dengan hard cover. Buatlah minimal 2 salinan (copy) — 1 untuk diserahkan ke dosen pembimbing dan 1 untuk kamu simpan. Selamat! Inilah trofimu. Umumnya soft file disetor ke perpustakaan kampus/fakultas/jurusanmu. Ikuti prosedurnya dan selesaikan proses upload ke situs resmi kampus/fakultas/jurusanmu tersebut. Sekali lagi, selamat! Akhirnya kamu punya dokumen yang dilindungi hukum.

Sedikit catatan, perlu diingat bahwa proses yang saya jabarkan ini tidak saklek. Yang namanya proses tugas akhir itu dinamis. Yang saya berikan hanya… sebutlah guideline, itupun berdasarkan pengalaman pribadi saya. Sedikit opini dari saya: tugas akhir atau skripsimu adalah sepotong cerminan dirimu. Walaupun pada akhirnya harus realistis, selalulah berangkat dari idealisme yang kamu pegang. Tetap usahakan yang terbaik, kerjakanlah dengan tekun agar bisa mempercepat penyelesaian kuliahmu juga. Namun, as cliche as it might sound — “Luluslah pada waktu yang tepat”. Kapan waktu yang tepat itu? Ya… menurut saya ketika kamu minimal sadar kalau gelarmu adalah sebuah hak yang kamu terima karena berhasil menyelesaikan studimu namun juga sebuah tanggung jawab moral yang harus kamu pegang dengan alasan yang sama. Semoga tulisan ini berguna untuk teman-teman pembaca yang sedang atau akan menempuh proses pengerjaan tugas akhir/skripsi masing-masing.

Salam — Wisnu, 23619019, mahasiswa baru.

--

--

Wisnu!
Wisnu!

Written by Wisnu!

{{ insert_pretentious_bullshit_here }}

No responses yet